Bannner
Banner MAN4 Blog Kompetisi

Hadiah Setengah Empat

15.24 Posted In , , , , Edit This 0 Comments »



Tunggu sebentar, mungkin kalau kita sebut saja ‘setengah empat’ bisa menjadi tidak terlalu pagi. Tiga tiga puluh rasanya sanga dini, sedangkan setengah empat ya sudah dekat jam empat. Apa sih nilai penting waktu bagi seseorang? Waktu mempunyai makna berbeda bagi setiap orang di berbagai kesempatan. Cobalah renungkan sejenak berbagai arti waktu berikut. (dikutip dari buku Sukses dengan Soft Skills tulisan Ichsan S. Putra, yang diadaptasi dari buku The 7 Habits of Highly Effective Teens oleh Sean Covey) :
Untuk mengetahui arti satu tahun, tanya pada seorang siswa yang gagal SPMB (ujian masuk perguruan tinggi).
Untuk mengetahui arti satu bulan, tanya pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Untuk mengetahui arti satu minggu, tanya pada editor majalah mingguan.
Untuk mengetahui arti satu hari, tanya pada buruh harian yang punya enam anak untuk diberi makan.
Untuk mengetahui arti satu jam, tanya pada orang yang sedang mengerjakan ujian.
Untuk mengetahui arti satu menit, tanya pada orang yang ketinggalan kereta.
Untuk mengetahui arti satu detik, tanya pada seseorang yang selamat dari kecelakaan.
Untuk mengetahui arti satu milidetik, tanya pada seseorang yang memenangkan medali di Olimpiade.
Waktu memang sangat berarti bagi orang yang mengingnkan sesuatu. Demikian pula arti pukul setengah empat bagi sebagian orang. Ini sebuah eksperimen kecil dari kebiasaan bangun pagi. Kebanyakan orang bangun pagi pukul 5 sesuai anjuran standar tidur 8 jam dari pukul 9 malam. Itu yang saya ingat dari petuah guru saya dulu waktu masih kecil. Jadilah pukul 5 menjadi waktu ideal untuk bangun. Jelas ini hanya persepsi psikologis, bukti ilmiah mana yang menunjukkan bangun pukul 5 lebih baik daripada bangun pukul 4? Bukankah yang lebih penting adalah kecukupan tidur, dan itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan tiap orang? Stephen Covey mengatakan bahwa untuk mendapatkan perubahan besar maka kita perlu mengubah paradigma (landas berpikir). Itulah kiat yang layak dicoba. Mula-mula saya baca buku tentang Rahasia Shalat Shubuh (judul aslinya lupa, bukunya tidak ketemu, itu juga dapat minjem dari mertua saya). Ada yang menarik dalam buku itu, yaitu kisah si penulis ketika sedang tinggal di Amerika. Dia melihat bahwa banyak orang bule di sana berjalan-jalan pagi sebelum waktu shubuh. Perhatikan, kata si penulis, dia menemukan banyak orang (bukan hanya satu dua) yang berjalan-jalan pagi sendiri atau bersama anjungnya karena merasakan pentingnya jalan pagi. Mereka saja bisa bangun pagi untuk jalan-jalan, kenapa orang Islam merasa berat untuk bangun shalat shubuh? Penyebabnya karena masih menganggap shalat shubuh itu tidak bernilai. Coba bayangkan, apakah Anda mau bila setiap bangun pagi jam empat Anda dibayar 1 juta rupiah? Tentu mau sekali! Sering kita bangun pagi-pagi karena perlu pergi keluar kota, atau pergi pagi demi pekerjaan dan sesuap nasi. Jika dibayar 1 juta tiap pagi, tentu semua orang berlomba-lomba untuk bangun pagi! Nah, tahukah Anda bahwa Rasulullah pernah menyampaikan keutamaan shalat sunnat dua rakaat sebelum shalat shubuh? Kata Rasulullah, nilai pahala shalat sunnat dua rakaat sebelum shalat shubuh itu lebih baik daripada seluruh bumi dan seisinya! Beliau yang telah diberi ilmu tentang alam akhirat tentu sangat layak kita percaya petuahnya bahwa shalat sederhana dua rakaat itu memang nilainya lebih tinggi dari bumi ini dengan segala isinya. Nah, kalau shalat sunnat saja begitu luar biasa pahalanya, apalagi shalat shubuh!
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan subuh . Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan . (QS Al Israa’[17] : 78)
Pilih mana antara bangun jam 5 (bahkan sering telat menjadi jam 6) dan TIDAK DIBAYAR UANG, dibandingkan bangun jam 4 untuk shalat shubuh, juga sama TIDAK DIBAYAR UANG, TAPI DIBERI PAHALA yang pasti lebih baik dari seluruh bumi dan seisinya? Akal sehat tentu memilih yang kedua. Toh capeknya sama. Berbekal pengetahuan itu, saya jadwalkan bangun pukul 04.30, lalu menjadi 04.00, dan pikir-pikir kenapa tidak jam 03.30 sekalian? Toh, capeknya sama. Pukul 03.30, wah pagi banget? Nggak kok, ini Cuma setengah empat. Bangun pada jam ini kira-kira setengah jam sebelum waktu shubuh di wilayah Bandung yang kadang jam 4 kadang jam 4.30. Intinya adalah, bangun setengah jam sebelum waktu shubuh. Kenapa capek-capek bangun jam itu? Karena ternyata ada pesta berhadiah besar yang selama ini hanya diikuti segelintir orang saja di seluruh muka bumi ini. Tentu saja bukan pesta dugem! Tapi pesta pertemuan dengan Allah melalui shalat tahajjud. Hadiahnya? Lebih besar lagi, janji kemuliaan yang tinggi dan luar biasa.
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS Al Israa’[17] : 79)

Rasulullah SAW bersabda kepada Salman al-Farisi:
“Hendaklah kamu melaksanakan qiyamullail karena qiyamullail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan.” (HR. A-Tabarani dan Al-Hatsami).
Juga ada hadits dari Rasulullah,
Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat. Jika seorang Muslim meminta kebaikan di dunia dan akhirat pada saat tersebut, maka permintaannya pasti diberikan kepadanya, dan itu terjadi di setiap malam. (HR Muslim)
Kata seorang shalih, “Detik-detik malam itu mahal. Karena itu Anda jangan memurahkannya dengan kelalaian.”
Betul, orang yang mendengar pemberian dan bonus ini dibagi-bagi di malam hari, pasti tidak akan melalaikannya! (demikian saya baca di buku Nikmatnya Qiyamul Lail, karya Bassam Athiyah. Lagi-lagi buku ini saya pinjam dari mertua.) Jangan dibayangkan tahajud yang berat-berat. Saya sih orang malas, jadi ya pilih yang ringan-ringan saja. Cukup dua rakaat, itupun berdiri lama, sering jadi melamun, dengan sangat santai, tangan sengaja tidak bersedekap tapi menggantung di sisi tubuh (ini sih judulnya berdiri lunglai, masih ngantuk). Selesai dua rakaat, eh sudah malas, ya duduk saja bengong-bengong, sambil merenung-renung. Di kejauhan terdengar suara orang mengaji di masjid. Ketika adzan terdengar, barulah bergegas pergi ke masjid, menyusul orang-orang shaleh itu. Suatu ketika pada Senin pagi tiba-tiba terlintas dalam pikiran, kenapa tidak sekalian coba puasa sunnat? Bukankah hal yang paling membuat malas puasa adalah bangun untuk sahur? Nah, sekarang kan masanya sahur, jadi kenapa tidak sekalian? Alhamdulillah, ternyata bangun setengah empat membuka kesempatan yang selama ini rasanya berat untuk dijalankan. Karena puasa sunnat, ya nggak maksain amat. Kadang puasa, kadang enggak. Daripada tidak sama sekali. Bonus lainnya, bagi pemula kelas teri seperti saya ini, adalah indahnya langit malam ketika berjalan pulang pergi ke masjid yang berjarak sekitar 12 rumah untuk ikut jamaah shalat shubuh. Setiap kali saya selalu sempatkan menengadah ke langit, dan bila kebetulan langit sedang cerah maka taburan bintang-bintangnya menjadi lukisan eksotis yang menentramkan sekaligus menakjubkan! Terkadang sepenggal bulan tampak menggantung, menambah indahnya lukisan alam itu. (Beberapa waktu belakangan ini langit sering berawan karena musim hujan, jadi bonusnya untuk sementara tidak tersedia.) Mungkin tidak banyak diperhatikan orang, sebenarnya sudah terdapat beberapa pemain senior yang sudah bangun sejak jam 2 malam untuk mengikuti pesta tersebut dengan lebih antusias. Dibandingkan mereka, saya yang bergelar insinyur ini betul-betul pemula kelas teri. Semua gelar tidak ada gunanya. Malu rasanya. Apakah Anda akhir-akhir ini masih sempat menikmati indahnya langit malam? Atau kesibukan dunia telah membuat keindahan lukisan alam itu luput dari perhatian? Kalau berminat, mari kita coba bersama. Biayanya murah kok, cukup bangun sedikit lebih pagi, pelan-pelan saja secara berangsur-angsur, hingga bisa bangun pukul setengah empat pagi. Mudah-mudahan hadiah setengah empat itu bisa kita dapatkan. Amin. (Untuk mengetahui arti jam setengah empat, tanyakan pada pemula kelas teri yang tertatih-tatih berusaha meraih sisa-sisa pesta dan bonus di sepertiga malam terakhir. Jawabnya, sangat berarti, friend!) Dibalik pelaksanaan dua rekaat di ambang fajar, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan yang, bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya, para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika mereka terlambat shalat Subuh dalam penaklukan benteng Tastar. "Tragedi" ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya. Yang menarik, Subuh ternyata juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyah menuju era tauhid. Kaum ‘Ad, Tsamud dan kaum pendurhaka lainnya, dilibas petaka pada waktu Subuh – yang menandai berakhirnya

Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP Setiap pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka akan terbangun mendengar adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka yang beriman segera saja melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau masjid terdekat dengan berjalan kaki. Mungkin menjadi pertanyaan mengapa Tuhan memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh? Berbagai jawaban dari semua disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban akan manfaat shalat subuh itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat shalat subuh, instruksi Allah sejak 1400 tahun yang lalu. Dalam adzan subuh juga akan terdengar kalimat lain dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang di kumandang kan muazin untuk waktu-waktu shalat selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak ada pada azan di lain waktu adalah "ash shalatu khairun minan naum". Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Pernahkah kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat "ash shalatu khairun minan naum"? Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain. Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta Alam, Apapun perintahnya pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat itu? Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan seperti sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari sisi kesehatan kardiovaskular masih menarik untuk dicermati. Untuk tidak berpanjang kata, maka dikemukakan data bahwa shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular. Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya. Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa menerangkannya saat ini.

Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat "ash shalatu
khairun minan naum"? Shalat subuh lebih baik dari tidur?
Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok). Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu: Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin. Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran. "Jadi itu toh yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu". Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida.Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998. Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga. Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita. Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular. Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO. Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar. Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita. Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.

Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini. Amien.

Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya. Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada
keadaan istirahat. Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling
menempel satu sma lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa menerangkannya saat ini.
Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat “ash shalatu khairun minan naum”? Shalat subuh lebih baik dari tidur?
Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok). Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu: Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi
tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin. Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran. “Jadi itu toh yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu”. Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida. Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998. Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga. Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah
dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita. Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular. Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus. Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO. Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar. Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita. Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.
Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini. Amien.
Note: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula shalat shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan oleh malaikat” (Surra al-isra:78)



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar