Bannner
Banner MAN4 Blog Kompetisi

Bani Israil Ingin Melihat Allah

14.07 Posted In , Edit This 0 Comments »



“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya”
QS: 2:55
Dan telah kami tetapkan terhadap (Bani Israel)dalam kitab itu :"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua klai dan pasti kamu akan menyomkan diri dengan kesomboingan yang besar.
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan)itu, kamki datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu meweka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak (generasi) dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid (al Aqsa), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
QS: 17; 4-7
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memberitahukan bahwa sesunguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (Bani Israel) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaNya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; diantaranya ada yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami cona mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk0buruk agar mereka kembali (kepada kebenaran)
QS: 7;167-168


Tuhan membentangkan awan untuk meneduhkan bani israil, dan Dia menurunkan manna dan salwa kepada mereka, dan berfirman "Makanlah benda-benda yang baik daripada apa yang Kami merezekikan kamu."Kemudian kaumnya berkata pula, "Wahai Musa, kami tidak akan bersabar dengan makanan yang satu macam; mohonlah kepada Pemelihara kamu untuk kami, supaya Dia mengeluarkan untuk kami daripada apa yang bumi menumbuhkan; herba hijaunya, dan mentimunnya, dan jagungnya, dan kekacangnya, dan bawang merahnya."Dia berkata, "Adakah kamu menukar yang lebih baik dengan yang lebih rendah? Turunlah ke Mesir; kamu akan mendapati di sana apa yang kamu menanyakan."Terdapat juga antara kaum Musa yang enggan percaya sehingga mereka melihat Allah. Mereka berkata, "Wahai Musa, kami tidak akan mempercayai kamu sehingga kami melihat Allah dengan nyata." Maka Musa memilih daripada kaumnya tujuh puluh orang lelaki untuk waktu dengan Tuhan seperti yang ditetapkan, tetapi mereka ditimpa halilintar dan gempa bumi. Bani Israil juga mencabuli Sabat (hari dilarang bekerja), apabila ikan-ikan datang kepada mereka pada hari Sabat dengan berenang ke pantai, tetapi pada hari yang mereka tidak menjaga Sabat, mereka tidak datang kepada mereka. Ujian itu dikenakan kepada mereka kerana mereka fasiq.



Nabi Musa AS pergi meninggalkan Bani Isaril untuk berjumpa dengan Allah SWT

Allah SWT mewasiatkan Nabi Musa AS untuk mendaki sebuah bukit dan berdiam di sana selama 30 malam, setelah selesai 30 malam Allah SWT akan memberikan kepadanya lempengan batu tulis dan mencatatkan untuknya di atas lempengan tersebut beberapa wasiat yang ditujukan kepada Bani Israil agar berpegang teguh kepada wasiat tersebut. Imam Baidhawy, An-Nasfy, Al-Khatib dan Al-Alusy menyebutkan bahwa Nabi Musa AS menjanjikan kaumnya Bani Israil, saat mereka berada di Mesir, jika Allah membinasakan Fir’aun Allah akan mendatangkan untuk mereka catatan peringatan dan wasiat yang harus mereka jalankan. Tatkala hal itu terjadi Musa As memenuhi janjinya, Iapun meminta kepada Allah SWT catatan tersebut. Kemudian Allah SWT memerintahkannya untuk berpuasa 30 hari pada bulan dzul qa’dah, setelah tuntas menjalankannya, Nabi Musa As menghadap Allah SWT, namun para malaikat menghadangnya, mereka mencium bau mulut Nabi Musa yang tidak enak, Musa AS mengakui telah memakanan tumbuhan tertentu yang menimbulkan bau, lalu allah SWT memerintahkannya kembali untuk berpuasa 10 hari di bulan Dzul Hijjah. Imam Al-Dailamy mentakhrij dari ibnu Abbas, juga meriwayatkan hal yang sama. Sebagaiman Allah SWT berfirman :

“Dan Telah kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), Maka sempurnalah waktu yang Telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. dan Berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah Aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan"
Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu(sembahan) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim. (2:51)

Maksudnya: perbaikilah dirimu dan kaummu serta hal ihwal mereka.
Sebelum Nabi Musa meninggalkan kaumnya untuk bertemu dengan Rabbnya, Ia menitipkan amanat dakwahnya kepada saudaranya Harun AS, seraya mengingatkan agar Harun senantiasa memperhatikan kemaslahatan kaumnya, dan senantiasa mengawasi gerak-gerik dan prilakunyaSetelah tuntas Nabi Musa berpuasa 40 hari, Ia bergegas berbicara kepada Rabbnya agar diperboleh melihatnya, akan tetapi Allah SWT menegaskan bahwa Ia tak akan dapat melihatNYA, sebagaiamana Allah SWT berfirman :


”Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang Telah kami tentukan dan Tuhan Telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar Aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi Lihatlah ke bukit itu, Maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, Aku bertaubat kepada Engkau dan Aku orang yang pertama-tama beriman". para Mufassirin ada yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia”



Para Mufasssir berpendapat bagaimana mungkin nabi Musa minta agar ia dapat melihat Allah SWT, kalau Ia tahu hal itu tidak mungkin? Dari sinilah dalil memungkinkan melihat Allah SWT, jika tidak, Musa tidak akan memintanya. Seakan-akan Musa AS dengan nubuwwahnya semata telah mengetahui segala sesuatu. MAKSIAT BANI ISRAEL KEDUA : PENYEMBAHAN ANAK SAPI Bani Israel sebenarnya telah lama menyembah berhala sejak tinggal di Mesir, tatkala mereka beriman kepada nabi Musa AS, mereka tidak memiliki wawasan yang memadai untuk membentengi mereka dari nilai-nilai Fir’aun yang musyrik. Dahulu mereka di Mesir memuja sapi dan mengabadikannya pada lukisan-lukisan di dinding-dinding rumah mereka. Dari sini Para Ulama berpendapat : ”termasuk bid’ah yang tidak disukai menggambar masjid dan mengukir mihran.”, karena hal itu tidak ada pada masa Rasulullah SAW. Umar bin Khattab RA berkata kepada tukang bangunan masjid : ”buatlah bangunan yang dapat melindungi manusia dari hujan, jangan engkau merahkan atau kuningkan!”. Adalah seorang tokoh bani Israel yang bernama Samiry, sepeninggalnya nabi Musa AS menghadap Rabbnya di bukit Tursina, samiry memperkenalkan sesembahan baru anak sapi kepada kaumnya, seraya berkata : ”Inilah Tuhan kalian dan Tuhannya Nabi Musa”. Tatkala Nabi Musa AS kembali dan diberitakan perihal kaumnya, Ia langsung marah dan sedih seraya memperingatkan kaumnya :


”Bukankah Rabb kalian telah menjanjikan kebaikan bahwa kalian akan diberikan Taurat yang berisi petunjuk dan cahaya?”. Kaumnya pun berkata : ”Kami tidak pernah mengingkari janjimu, hanya saja kami diperdaya oleh Samiry”. Kemudian Musa AS menemui saudaranya Harun AS, sambil marah dan menarik janggutnya : ”Mengapa engkau tidak mengambil tindakan terhadap mereka yang telah menyembah sapi, atau menyusulku dan memberitahukan kepadaku tentang mereka?”. Harun berkata : ”Aku takut engkau mengatakan bahwa aku membuat Bani Israel terpecah, sebagian ikut aku dan sebagian lagi ikut samiry, juga bahwa aku menyusul engkau, padahal aku diperintahkan untuk tetap di tempat menunggumu kembali!”



Musa langsung menemui Samiry, ketika ditanya Ia beralasan bahwa kembali menyembah sapi karena Musa AS tidak berada di jalan yang benar. Lalu Musa AS berkata kepadanya : ”Pergilah engkau!, sesungguhnya Allah SWT telah menghukummu, dimana engkau hanya dapat berkata : ”jangan kau sentuh aku!”, akhirnya Ia stress karena setiap ada orang yang mendekat mereka selalu mengatakan seperti itu, sampai akhirnya tiada seorangpun yang menghampirinya dan menyanjungnya. Lebih jelasnya simaklah ayat berikut ini :

85. Allah berfirman: "Maka Sesungguhnya kami Telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka Telah disesatkan oleh Samiri[937].
86. Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah Tuhanmu Telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?".
87. Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, Maka kami Telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya[938]",
88. Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara[939], Maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa Telah lupa".
89. Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?
90. Dan Sesungguhnya Harun Telah Berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, Sesungguhnya kamu Hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan Sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) yang Maha pemurah, Maka ikutilah Aku dan taatilah perintahku".
91. Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami".
92. Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka Telah sesat, 93. (sehingga) kamu tidak mengikuti Aku? Maka apakah kamu Telah (sengaja) mendurhakai perintahku?"
94. Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; Sesungguhnya Aku khawatir bahwa kamu akan Berkata (kepadaku): "Kamu Telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".
95. Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) Hai Samiri?"
96. Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, Maka Aku ambil segenggam dari jejak rasul[940] lalu Aku melemparkannya, dan Demikianlah nafsuku membujukku". 97. Berkata Musa: "Pergilah kamu, Maka Sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia Ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menyentuh (aku)"[941]. dan Sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan Lihatlah Tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, Kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).


Keterangan : [937] Samiri ialah seorang dan Bani Israil dari suku Assamirah. [938] Maksudnya: mereka disuruh membawa perhiasan dari emas kepunyaan orang-orang Mesir. lalu oleh Samiri dianjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang Telah dinyalakannya dalam suatu lobang untuk dijadikan patung berbentuk anak lembu. Kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri. lihat selanjutnya not. 570. [939] mereka membuat patung anak lembu dari emas. para Mufassirin berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa dan suara yang seperti lembu itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik yang dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian Mufassirin ada yang menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu Kemudian menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara lembu. [940] yang dimaksud dengan jejak rasul di sini ialah ajaran-ajarannya. menurut faham Ini Samiri mengambil sebahagian dari ajaran-ajaran Musa Kemudian dilemparkannya ajaran-ajaran itu sehingga dia menjadi sesat. menurut sebahagian ahli tafsir yang dimaksud dengan jejak rasul ialah jejak telapak kuda Jibril a.s. artinya Samiri mengambil segumpal tanah dari jejak itu lalu dilemparkannya ke dalam logam yang sedang dihancurkan sehingga logam itu berbentuk anak sapi yang mengeluarkan suara. [941] Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri sebagai hukuman di dunia. dan sebagai hukuman di akhirat, ia akan ditempatkan di didalam neraka.



Photobucket




Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar